Sebelum kita ketahui hal-hal apa saja yang dapat memperlambat proses metabolisme, sebaiknya kita ketahui terlebih dulu apa sebenarnya metabolisme itu.
Metabolisme merupakan suatu proses yang terjadi di dalam tubuh, proses tersebut mengubah makanan ataupun minuman untuk menjadi energi sehingga dapat kita gunakan untuk beraktivitas.
Sebenarnya, memang ada hal-hal yang terjadi secara alami sehingga dapat memperlambat proses metabolisme, seperti karena faktor jenis kelamin, usia, berat badan, dan lain sebagainya. Namun, ada hal lain yang dapat memperlambat proses metabolisme yang sebagian besar berasal dari faktor eksternal tubuh. Seperti yang saya kutip dari
kompas.com berikut ini:
- Menghindari kafein. Kafein adalah stimulan yang dapat meningkatkan tingkat metabolisme tubuh. Menurut sebuah riset yang dipublikasikan dalam International Journal of Obesity,
konsumsi kafein dapat menaikkan tingkat metabolisme tubuh 4-5 persen,
asalkan dikonsumsi dengan jumlah yang benar. Namun, penting untuk tidak
mengonsumsinya secara berlebihan, karena dapat berdampak negatif pada
tubuh Anda.
- Tidak minum susu. Sebuah riset menunjukkan bahwa kekurangan kalsium telah dikaitkan dengan
melambatnya proses metabolisme di dalam tubuh. Penelitian juga
menunjukkan bahwa konsumsi produk susu rendah lemak atau bebas lemak
akan mengurangi jumlah penyerapan lemak yang berasal dari makanan lain.
Jika memungkinkan, Anda dapat mengonsumsi yogurt saat sarapan atau jam
makan siang untuk memenuhi kebutuhan kalsium.
- Melewatkan waktu makan. Melewatkan waktu makan dengan alasan ingin langsing, sesungguhnya dapat
menyebabkan proses metabolisme di dalam tubuh menjadi lebih lambat.
Mengapa? Karena, tubuh membutuhkan sejumlah kalori setiap harinya untuk
mendukung fungsi dari kerja tubuh. Jadi, jika asupan kalori terlalu
rendah, maka tubuh akan mencari sumber bahan makanan lain dan biasanya
mereka mengambilnya dari jaringan otot.
- Terlalu banyak konsumsi alkohol. Menurut sebuah artikel yang ditulis oleh Dr Mauro Di Pasquale pada
BodyBuilding.com, disebutkan bahwa alkohol dapat memperlambat
metabolisme hingga 73 persen, bahkan beberapa jam setelah Anda selesai
mengonsumsi alkohol. Beberapa riset memang menunjukkan bahwa minum satu
gelas alkohol memiliki beberapa manfaat kesehatan, tetapi lebih dari itu
harus dihindari.
- Rendah asupan vitamin D. Vitamin D telah lama dikenal sebagai vitamin "sinar matahari" dan sangat
penting dalam membantu proses penyerapan kalsium. Menghabiskan waktu
beberapa menit di bawah sinar matahari tanpa tabir surya dapat
memberikan Anda dosis yang baik dari vitamin D, seperti mendapat satu
porsi ikan tuna, segelas susu atau sereal. Tetapi ingat, Anda tidak
boleh menghabiskan waktu terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari
tanpa perlindungan untuk menghindari sengatan matahari dan kanker kulit.
- Massa otot rendah. Fakta ilmiah menyebutkan bahwa otot menggunakan lebih banyak energi
ketimbang lemak. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki massa otot
lebih besar, umumnya cenderung memiliki tingkat metabolisme yang lebih
cepat. Jadi, dengan melakukan latihan beban, tingkat metabolisme juga
akan semakin meningkat. Sebagai bonus tambahan, latihan beban juga akan
membantu meningkatkan kepadatan tulang Anda.
- Kekurangan zat besi. Besi adalah nutrisi penting yang diperlukan tubuh untuk membawa oksigen
ke otot untuk membantu membakar lemak. Namun banyak orang kekurangan zat
besi, terutama pada kaum perempuan yang secara rutin mengalami periode
bulanan (menstruasi). Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang menjadi
cepat merasa lelah, lemas disamping juga akan memperlambat metabolisme.
Namun, besi dapat dengan mudah Anda temukan dalam makanan seperti daging
dan sayuran berdaun hijau seperti bayam.
- Kekurangan protein. Selain zat besi, protein juga memiliki peran vital untuk menjaga
kesehatan otot. Protein dapat meningkatkan metabolisme hingga 35 persen.
Oleh karena itu, pastikan agar setiap makanan yang Anda konsumsi
mengandung beberapa jenis protein.
- Diabetes tipe 2. Meskipun hubungannya belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa
penelitian telah menunjukkan bahwa seseorang dengan diabetes tipe 2
cenderung memiliki tingkat metabolisme lebih lambat ketimbang mereka
yang tidak mengidap diabetes tipe 2.
Semoga bermanfaat ^_^